Hallo temen temen balik lagi ke blog ini. kali ini mimin akan berbagi
stock vector mimin. Untuk postingan kali ini mimin akan upload logo
Kabupaten Aceh Barat Daya. langsung saja tanpa basa basi temen temen bisa
download logo di link dibawah ini :)
Nah FYI nih temen temen
Nah FYI nih temen temen
Nama Resmi | : | Kabupaten Aceh Barat Daya |
Ibukota | : | Blangpidie |
Provinsi | : | Aceh |
Batas Wilayah | : | Utara: Kabupaten Gayo LuesSelatan: Kabupaten Aceh Selatan dan Samudera HindiaBarat: Kabupaten Nagan Raya Timur: Kabupaten Gayo Lues |
Luas Wilayah | : | 1.490,60 Km2 |
Jumlah Penduduk | : |
146.453 Jiwa
|
Wilayah Administrasi | : |
Kecamatan : 9, Keluruhan : -, Desa :132
|
Website | : |
Sejarah
Kabupaten Aceh Barat Daya adalah
salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten ini resmi
berdiri setelah disahkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2002. Kabupaten
yang sering disingkat dengan singkatan "ABDYA" ini merupakan kabupaten
hasil kerja keras Ketua DPC PDI Aceh Selatan pada masa itu
Keuchik H.Nyak Abbas (Mantan Kepala Desa Kedai Siblah) beserta
rekan-rekan yang berbuah pemekaran kabupaten ini. Aceh
Barat Daya sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan bukanlah
merupakan ekses dari reformasi pada tahun 1998 semata. Meskipun
perubahan pemerintahan nasional saat itu mempercepat pemekaran tersebut,
namun wacana untuk pemekaran itu sendiri sudah berkembang sejak sekitar
tahun 1960-an. Kabupaten
ini memiliki banyak sebutan diantaranya: Tanoh Breuh Sigupai,
Bumoe Teungku Peukan, Bumi Persada, Tanoh Mano Pucok, Bumi Cerana, Alue
Maleem Dewa dan sebagainya.
Nilai Budaya
TARI RATEB MEUSEUKAT
Tari Rateb Meuseukat
Tari
Rateb Meuseukat merupakan salah satu tarian Aceh yang berasal dari Aceh
Barat Daya. Nama Rateb Meuseukat berasal dari bahasa Arab yaitu rateb
asal kata ratib artinya ibadah dan meuseukat asal kata sakat yang
berarti diam.
Tari
Rateb Meuseukat ini diciptakan gerak dan gayanya oleh anak Teungku
Abdurrahim alias Habib Seunagan (Nagan Raya), sedangkan syair atau
ratebnya diciptakan oleh Teungku Chik di Kala, seorang ulama di Seunagan
yang hidup pada abad ke XIX. Isi dan kandungan syairnya terdiri dari
sanjungan dan puji-pujian kepada Allah dan sanjungan kepada Nabi.
Dimainkan oleh sejumlah perempuan dengan pakaian adat Aceh, tari ini
banyak berkembang di Meudang Ara Rumoh Baro di Kabupaten Aceh Barat
Daya.
Pada
mulanya Rateb Meuseukat dimainkan sesudah selesai mengaji pelajaran
agama malam hari dan juga hal ini tidak terlepas sebagai media dakwah.
Permainannya dilakukan dalam posisi duduk dan berdiri. Pada akhirnya
juga permainan Rateb Meuseukat itu dipertunjukkan juga pada upacara
agama dan hari-hari besar, upacara perkawinan dan lain-lainnya yang
tidak bertentangan dengan agama.
Saat
ini, tari ini merupakan tari yang paling terkenal di Indonesia. Hal ini
dikarenakan keindahan, kedinamisan dan kecepatan gerakannya. Tari ini
sangat sering disalahartikan sebagai tari Saman milik suku Gayo. Padahal
antara kedua tari ini terdapat perbedaan sangat jelas. Perbedaan utama
antara tari Rateb Meuseukat dengan Tari Saman ada tiga, yaitu :
1. Tari Saman menggunakan bahasa Gayo, sedangan tari Rateb Meuseukat menggunakan bahasa Aceh;
2. Tari Saman dibawakan oleh laki-laki, sedangkan tari Rateb Meuseukat dibawakan oleh perempuan;
3.
Tari Saman tidak diiringi oleh alat musik, sedangkan tari Rateb
Meuseukat diiringi oleh alat musik, yaitu rapa'i dan geundrang.
Komentar
Posting Komentar